Kalau tempat bubur ayam ini mengingatkan kalian akan warteg franchise yang tersohor itu, jangan khawatir. Saya sendiri juga pertama mengira tempat ini adalah warteg. Tapi kalau dibaca baik-baik, ternyata tempat ini hanya menjual 1 menu, yaitu bubur ayam.

Masuk ke dalam warung bubur ayam ini, sekilas juga saya merasa sedang berada di warteg. Dengan nuansa warna hijau, kecap dan jar teh tawar di atas meja, dan deretan air dalam kemasan di sisi meja. Hampir semua meja terisi penuh, meskipun hari ini adalah hari kerja. Kalau akhir pekan, jangan berharap bisa mendapatkan meja, karena antrian bisa sampai di luar pintu.

Setelah mencicipi buburnya, wajar kalau tiap akhir pekan, selalu ada antrian di Bubur Ayam C7 Pamulang. Kaldu ayam yang disiram cukup terasa, meskipun tidak membuat banjir seperti kuah. Tekstur bubur tidak terlalu halus. Dan suiran ayam yang tipis membuat bubur ini semakin nikmat.

Jangan lupa menambahkan sambal untuk membuat semakin nikmat. Selamat sarapan bubur ayam.